Terungkap – Israel Defence Forces (IDF) merilis foto yang menunjukkan jet tempur F-15i lepas landas dari Pangkalan Udara untuk melaksanakan misi penargetan terhadap pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Dalam operasi yang sangat rahasia ini, IDF mengonfirmasi penggunaan bom bunker buster atau penghancur bunker, senjata yang dirancang khusus untuk menembus perlindungan bawah tanah.
Nasrallah, yang dikenal selalu bersembunyi di lokasi bawah tanah untuk menghindari serangan, berhasil dilacak oleh Israel menggunakan teknologi canggih. Pelibatan teknologi ini menjadi faktor kunci yang memungkinkan Israel untuk menemukan lokasi persembunyian Nasrallah, meskipun ia terkenal sulit dilacak.
Serangan Presisi Israel Menghancurkan Bunker Nasrallah di Beirut
Dilaporkan bahwa sekitar 80 bom penghancur bunker berpemandu presisi dijatuhkan oleh jet tempur F-15i milik Israel Defence Forces (IDF) ke markas bawah tanah Hizbullah di pinggiran kota Dahiyeh, Beirut. Serangan udara ini dirancang untuk menargetkan bunker bawah tanah yang diyakini menjadi tempat persembunyian pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Serangan tersebut berhasil menghancurkan bunker yang selama ini menjadi tempat perlindungan Nasrallah, memanfaatkan kekuatan bom penghancur yang dapat menembus lapisan perlindungan bawah tanah yang tebal. Aksi ini menandai operasi militer yang sangat presisi dengan tujuan strategis menghancurkan komando pusat Hizbullah.
Israel Bertindak Cepat Setelah Mendapatkan Intelijen Nasrallah
Menurut laporan dari New York Times, keputusan untuk melakukan serangan terhadap Hassan Nasrallah dibuat oleh pimpinan Israel setelah mereka merasa waktu yang mereka miliki sangat terbatas. Berdasarkan informasi intelijen, Nasrallah diperkirakan akan segera berpindah ke lokasi lain yang lebih sulit dilacak, dan jika itu terjadi, Israel Defence Forces (IDF) tidak akan mendapatkan kesempatan kedua untuk menyasar pemimpin Hizbullah tersebut.
Menyadari risiko tinggi ini, Israel memutuskan untuk bertindak cepat dan melancarkan serangan presisi untuk menghancurkan markas bawah tanah Nasrallah sebelum ia sempat melarikan diri.
Israel Lancarkan Serangan Kilat ke Bunker Bawah Tanah Hizbullah
Dalam hitungan menit di sore hari, Israel Defence Forces (IDF) meluncurkan serangan kilat ke pinggiran kota Dahiyeh dengan menjatuhkan sekitar 80 bom yang menghancurkan bunker bawah tanah yang dihuni oleh anggota senior Hizbullah. Bunker tersebut terletak puluhan meter di bawah tanah dan selama ini diyakini sebagai pusat komando penting kelompok Hizbullah.
Menurut laporan dari New York Post, serangan udara ini merupakan hasil dari operasi intelijen yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, di mana Israel berhasil menembus jaringan Hizbullah untuk mendapatkan informasi lokasi Hassan Nasrallah. Pemimpin Hizbullah tersebut akhirnya terlacak di pusat komando bawah tanahnya di Beirut, yang kemudian menjadi target utama dalam serangan ini.
Israel Lacak Nasrallah dengan Teknologi Canggih dan Operasi Intelijen Bertahun-tahun
Intelijen Israel berhasil melacak pergerakan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, setelah bertahun-tahun melakukan peretasan dan pengintaian terhadap salah satu milisi terbesar dan bersenjata terbaik di dunia. Setelah beberapa kali gagal membunuh Nasrallah selama perang pada 2006, Direktorat Intelijen Militer Israel (Aman) memfokuskan operasinya untuk menyusup ke dalam jaringan Hizbullah.
Terobosan besar bagi intelijen Israel terjadi pada 2012 ketika Hizbullah mengerahkan pejuangnya ke Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam memadamkan pemberontakan. Menurut mantan pejabat intelijen Israel dan politisi Lebanon, keterlibatan Hizbullah dalam pertempuran di Suriah mengungkap banyak informasi yang sebelumnya tertutup rapat. Hizbullah terus merilis informasi tentang pejuang yang terbunuh, yang secara tidak langsung mengungkap data pribadi mereka.
“Mereka berubah dari sangat disiplin dan puritan menjadi lebih terbuka, membiarkan lebih banyak orang masuk daripada yang seharusnya,” ungkap Yezid Sayigh, peneliti senior di Carnegie Middle East Center.
Informasi baru ini memungkinkan Israel untuk menyusun profil yang lebih mendetail tentang Hizbullah, termasuk para pemimpin tinggi yang menghadiri pemakaman pejuang mereka. Israel mempersempit target dengan meretas perangkat komunikasi Hizbullah dan melacak pergerakan para anggotanya, terkadang melalui ponsel istri mereka.
Israel bahkan menggunakan kamera pengintai di Lebanon dan melacak pergerakan mobil Hizbullah dengan membaca odometer kendaraan mereka. Pada hari serangan, pejabat Israel mengetahui bahwa Nasrallah sedang dalam perjalanan menuju bunkernya. Hal ini memberi kesempatan bagi Israel untuk melancarkan serangan presisi, yang akhirnya menewaskan Nasrallah.
Baca juga berita teknologi terupdate