Tragedi Kapal Pesiar: Crazy Rich Tewas, Human Error Jadi Sorotan

Tragedi Kapal Pesiar Crazy – Tenggelamnya kapal pesiar mewah Bayesian di lepas pantai Sisilia, yang menyebabkan kematian tujuh orang, diduga kuat terjadi akibat kesalahan manusia. Pernyataan ini disampaikan oleh Jaksa Penuntut di Italia yang tengah menggelar investigasi terkait tragedi tersebut.

Bayesian, yang mengangkut 22 penumpang, tenggelam setelah dihantam badai hebat. Di antara korban tewas adalah pengusaha teknologi Inggris terkenal, Mike Lynch, dan putrinya, Hannah. Sementara itu, 15 orang berhasil selamat, termasuk istri Lynch—yang perusahaannya memiliki kapal pesiar Bayesian—serta kapten kapal.

Mengutip laporan dari The Guardian, Ambrogio Cartosio, kepala kantor kejaksaan di Termini Imerese, menyatakan bahwa pihaknya telah membuka penyelidikan awal atas dugaan pembunuhan dan kecelakaan kapal yang disebabkan oleh kelalaian manusia. Investigasi ini bertujuan untuk mengungkap apakah kesalahan dalam pengoperasian atau pengambilan keputusan yang tidak tepat turut berperan dalam terjadinya tragedi ini.

Tragedi Kapal Pesiar Bayesian: Investigasi Awal dan Dugaan Pelanggaran Kode Maritim

“Tragedi ini akan lebih menyakitkan hati jika investigasi kami membuktikan bahwa tenggelamnya kapal disebabkan oleh tindakan yang tidak sesuai dengan kode maritim,” kata Ambrogio Cartosio, kepala kantor kejaksaan di Termini Imerese, yang memimpin investigasi atas tragedi kapal pesiar Bayesian. “Kami masih berada di tahap awal investigasi. Pada tahap ini, karena investigasi bisa berkembang, kami tidak mengabaikan apapun.”

Pejabat setempat menduga bahwa penumpang yang meninggal mungkin telah tertidur saat kapal tenggelam, sedangkan mereka yang selamat kemungkinan besar terjaga. Proses pencarian dan pengambilan jasad korban yang tenggelam membutuhkan upaya yang luar biasa. Sebanyak 123 penyelaman dilakukan oleh 30 penyelam, dengan total waktu penyelaman mencapai 4.370 menit, untuk mengevakuasi lima jasad korban.

Tragedi ini bukan hanya menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi fokus investigasi menyeluruh untuk memastikan apakah ada pelanggaran prosedur atau kelalaian yang menyebabkan kecelakaan fatal ini.

Misteri Tenggelamnya Kapal Pesiar Bayesian: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Kapal pesiar mewah Bayesian, yang terkenal dengan harganya yang mahal dan teknologi canggihnya, tenggelam dalam waktu kurang dari 60 detik setelah dihantam oleh downburst—angin kencang yang berasal dari badai petir. Para ahli masih bingung bagaimana kapal dengan spesifikasi tinggi seperti Bayesian bisa tenggelam begitu cepat, sementara kapal lain di area tersebut tidak mengalami nasib yang sama.

Pejabat Italia menyatakan bahwa akan sulit untuk menyelidiki tenggelamnya kapal secara menyeluruh jika bangkai kapal tidak diambil dari dasar laut. Namun, proses ini jelas akan sangat rumit dan mahal. Saat ini, bangkai kapal diperkirakan tergeletak utuh pada kedalaman 50 meter di laut.

Jaksa yang menangani kasus ini menyatakan bahwa kapten kapal, James Cutfield, seorang pria berusia 51 tahun dari Selandia Baru, akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kapten Cutfield diketahui sangat kooperatif dalam proses penyelidikan. Otoritas Inggris dan Amerika juga terlibat dalam penyelidikan ini, menunjukkan betapa seriusnya insiden tersebut.

Duta Besar Inggris untuk Italia, Ed Llewellyn, turut mengapresiasi upaya tim penyelamat dan penyelam Italia. “Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada otoritas Italia, tim penyelamat, dan penyelam karena telah bekerja tanpa lelah setelah tenggelamnya Bayesian,” kata Llewellyn.

Dengan banyaknya pertanyaan yang belum terjawab, investigasi ini diharapkan dapat memberikan penjelasan yang jelas mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada malam tragis tersebut.

 

Baca juga berita teknologi terupdate

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *