PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menunjukkan komitmen kuatnya dalam mengembangkan talenta digital melalui penyelenggaraan Telkom Cyberfest Vol.2: Cyber Showdown – Hack the Web or Hold the Line. Dalam acara ini, pendekatan pembelajaran berbasis simulasi diutilisasi untuk meningkatkan kesiapan generasi muda dalam menghadapi ancaman di dunia siber yang semakin kompleks.
Indonesia mengalami transformasi digital yang pesat, dan tantangan di dunia siber turut meningkat. Dengan menggelar kegiatan ini, Telkom berupaya memberikan pengalaman nyata bagi generasi muda dalam belajar sekaligus berkarya di bidang keamanan siber.
Cyberfest Vol.2 menampilkan simulasi yang melibatkan dua tim, yaitu Red Team dan Blue Team. Melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya dilatih dalam aspek teknis tetapi juga dibekali kemampuan berpikir strategis, kolaboratif, dan adaptif, yang sangat dibutuhkan di industri digital saat ini.
Program Pembelajaran Interaktif dalam Cyberfest Vol.2
Acara ini diikuti oleh 50 peserta terpilih dari komunitas Digistar Club, yang terpilih dari 300 pendaftar pada pelatihan sebelumnya. Mereka berasal dari komunitas seperti Digistar Connect dan Innovillage, yang merupakan bagian dari inisiatif pengembangan talenta digital di Indonesia.
Cyberfest Vol.2 dibuka oleh Inu Wikantiyoso dan Raditya Iryandi di Telkom Landmark Tower, Jakarta. Dalam sambutannya, keduanya mengungkapkan pentingnya kesiapan industri untuk menghadapi ancaman siber sebagai hasil dari perkembangan teknologi yang cepat.
Materi teknis yang disampaikan dalam acara ini mencakup berbagai aspek keamanan siber. Thufail Agung Fathi dan Dendi Zuckergates menjadi pembicara yang mengupas tuntas tentang taktik eksploitasi kerentanan sistem dan cara mitigasinya dengan penggunaan firewall serta analisis log.
Simulasi Red Team vs Blue Team yang Menantang
Puncak acara Cyberfest Vol.2 adalah sesi simulasi nyata antara Red Team dan Blue Team. Selama sesi ini, peserta diuji melalui skenario serangan dan pertahanan aplikasi web yang dilakukan secara langsung.
Simulasi ini tidak hanya berfokus pada praktik teknis, tetapi juga dilengkapi dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Dengan pendekatan yang interaktif ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan problem solving, critical thinking, dan teamwork yang sangat diperlukan di dunia nyata.
Vice President HC Culture & Industrial Relations Telkom, Iwan Setiawan, memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan acara ini. Menurutnya, Cyberfest Vol.2 membuktikan bahwa metode pembelajaran berbasis simulasi bisa meningkatkan ketangkasan berpikir dan kesiapan praktis generasi muda yang terlibat.
Sinergi Antara Telkom dan Komunitas Profesional
Cyberfest Vol.2 juga menjadi contoh sinergi yang kuat antara Telkom dan komunitas profesional, termasuk Orang Siber Indonesia. Melalui kolaborasi ini, pengalaman belajar yang relevan dan berdampak bagi peserta dapat diciptakan.
Duke pengalaman yang diperoleh para peserta, diharapkan mereka dapat terus berkembang dalam bidang keamanan siber yang sangat vital di era digital saat ini. Kegiatan seperti ini memainkan peranan penting dalam memberikan wadah bagi mahasiswa dan profesional muda untuk belajar dan berbagi pengetahuan.
Informasi lebih lanjut tentang program pengembangan talenta digital Telkom dapat diakses melalui platform media sosial dan situs resmi yang telah disediakan. Dari sinilah, peserta dapat terus mengikuti perkembangan dan peluang yang ada di dalam dunia cybersecurity.